Serang (09/11), Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten melakukan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis berbasis moderasi beragama, dari harmoni lingkar istana untuk kerukunan umat di Kota Serang.” Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Wisata Baru dengan meghadirkan beberapa Narasumber lintas agama yang sangat berkompeten diantaranya adalah; Pendeta Timbul Simorangkir (ketua HKBP Resort Serang), Amas Tajudin (Ketua FKT Banten), Dr. Suwendi (Kasubdit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Diktis Kementerian Agama RI), Dr. KH. Ishom Elsaha, MA (Ketua Rumah Moderasi Beragama).
Dalam sambutannya Ketua LP2M UIN SMH Banten Dr. Hj. Hunainah, M.M mengutarakan bahwa moderasi beragama di Provinsi Banten sejatinya telah ada sejak Kesultanan Banten Berdiri. Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa adanya beberapa tempat-tempat ibadah seperti klenteng, vihara, yang berdekatan dengan Masjid Agung Banten menjadi penanda moderasi beragama yang sampai hari ini masih terpelihara dengan baik. “Keberagaman ini tentu saja perlu sama-sama kita rawat agar proses keberagamaan selalu terjaga dan harmonis.” Tandasnya.
Tujaan diadakannya FGD untuk meningkatkan pemahaman arah kebijakan Lembaga dan ormas keagamaan terhadap moderasi beragama serta menggali dan mendengarkan best praktis moderasi beragama. “Selain itu, kegiatan ini juga untuk menggali dan meneladani praktek moderasi beragama yang telah dicontohkan oleh para pendahulu seperti ulama dan umaro,” Pungkasnya.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor UIN SMH Banten Prof. Dr. KH. Wawan Wahyudin, M.Pd dalam sambutannya rektor mengajak seluruh masyarakat untuk terus mengembangkan trilogi kerukunan, utamanya dalam kerangka pemberdayaan masyarakat berbasis moderasi beragama. Ia menjelaskan bahwa bangsa Indonesia seharusnya bersyukur memiliki negara yang mampu mempersatukan kemajemukan negaranya oleh Pancasila.
Lebih lanjut Rektor mengungkapkan “Lima sila dalam pancasila adalah titik temu yang mempersatukan keberagaman bangsa menjadi dasar dan norma norma memberikan arah dalam membangun bangsa yang besar ini, oleh karena itu mari kita tetap teduh aman dan nyaman dalam beragama dalam bingkai Pancasila,” ungkapnya.
Kegiatan dilakukan dalam 2 sesi dengan masing-masing sesi ditampilkan 2 pemateri, adapun peseerta dalam kegiatan ini dihadiri oleh 28 utusan dari para tokoh dan aktifis keagamaan, para pimpinan organisasi keagamaan, para utusan organisasi kepemudaan, perwakilan unsur TNI dan Polri.