Perempuan Berdaya Indonesia Hebat: Refleksi Peringatan Hari Kartini

-

Perempuan Berdaya Indonesia Hebat: Refleksi Peringatan Hari Kartini
oleh: Sumintak


Tangkapan Layar Zoom Kegiatan Diskusi Peringatan Hari Kartini 21 April 2022

Kamis 21 April 2022, Pusat Studi Geder dan Anak (PSGA) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten mengadakan diskusi ilmiah bertajuk “Perempuan Berdaya Indonesia Hebat” sebuah Refleksi Peringatan Hari Kartini. Kegiatan diikuti oleh civitas akademika UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten terdiri dari Mahasiswa dan Dosen, serta diikuti pula oleh peserta yang berasal dari luar Kampus UIN SMH Banten dan dari unsur masyarakat sipil.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan pembuka yang disampaikan langsung oleh Kepala Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) Dr. Iin Ratna Sumirat, M.Hum yang menginisiasi kegitan diskusi ini. Dalam sambutannya Kapus PSGA berterimakasih kepada seluruh tim penyelenggara dan kepada seluruh narasumber sebagai pembicara dalam kegiatan diskusi ini. Adapun narasumber dalam kegiatan diskusi ini diisi oleh Praktisi dan Akademisi, dari kalangan Praktisi diwakili oleh Iim Rohimah, S.Ag., M.H (Komisioner KPU Provinsi Banten), dari unsur akademisi diwakili oleh Wakil Dekan I Fakultas Dakwah Dr. Umdatul Hasanah, M.Ag yang juga sekaligus penggiat Gender, dan Pembicara lainnya adalah Dr. Masykur Wahid, M.Hum (Akademisi UIN SMH Banten /Sekretaris LP2M).

Lebih lanjut Kapus PSGA mengungkapkan bahwa: dirinya berharap bahwa dengan diadakannya kegiatan diskusi ini memantik wacana kesadaran untuk dapat merefleksikan semangat juang R.A Kartini dimasa sekarang ini. Kegiatan ini juga didukung dan dihadiri oleh Rektor UIN SMH Banten Prof. Dr. H. Wawan Wahyuddin, M.Pd. Dalam sambutannya Rektor menyampaikan apresiasi kepada tim penyelenggara dan kepada semua narasumber yang menjadi pembicara dalam diskusi ini.

Mengawali sambutannya Rektor memberikan sebuah kisah teladan seorang ibu yang mendidik dan membesarkan kelima anaknya dengan penanaman nilai-nilai pendidikan agama. Ada empat pesan Rektor yang dapat kita petik hikmahnya, pertama kita harus meningkatkan spirituality sebagaimana kisah seorang ibu membesarkan kelima anaknya dengan nilai-nilai pendidikan agama. Kedua kita harus memperkuat intelektuality untuk membawa transformasi besar UIN SMH Banten, sebagai akademisi kita harus menghindari plagiarisme dan penyalahgunaan hak-hak intelektual, dan menanamkan nilai kejujuran. Ketiga mengajak kaum perempuan untuk meningkatkan profesionalitas dalam segala bidang pekerjaan maupun rumah tangga. Keempat Rektor mengajak kita semua untuk senantiasa memperkuat Nasionalisme ditengah arus Radikalisme.

Diskusi dipandu langsung oleh seorang aktivis perempuan Nurika Agustin Lubis, dia adalah Mahasiswi Aktif UIN SMH Banten, terlibat dalam kegiatan Pemberdayaan Perempuan DEMA-U dan juga sebagai aktivis Lingkar Studi Feminis. Narasumber pertama diberikan kesempatan untuk mempresentasikan materinya dengan waktu 10 menit sebagai bahan pemantik diskusi. Narasumber yang berkesempatan menyampaikan materi pertama adalah Iim Rohimah, S.Ag., M.H. Komisioner KPU Provinsi Banten menyampaikan materinya dengan judul Bagaimana melakukan Pemberdayaan Perempuan dalam Politik dan Kepemiluan.

Menyimak materi yang disampaikan oleh Iim Rohimah , menerangkan bahwa: Perempuan adalah aset, potensi, dan investasi yang penting bagi Indonesia, oleh karenanya dibutuhkan kontribusi nyata dalam setiap pembangunan diberbagai bidang. Kontribusi dapat diwujudkan jika perempuan diberikan kedudukan, karena kedudukan sejalan dengan kontribusi memberikan kesempatan untuk perempuan berperan dalam ranah publik, ujarnya.

Lebih lanjut Iim Rohimah mengungkapkan bahwah: Perempuan masa kini harus bisa membaca kekuatan/kemampuan, peluang dan mengidentifikasi hambatan, tantangan, dan ancaman, pungkasnya. Dipenghujung penjelasannya Iim Rohimah menutup dengan penjelasan bagaimana strategi peningkatan partisipasi perempuan dalam ranah politik, sedikit nya ada 7 strategi yaitu: Membangun dan memperkuat hubungan antar organisasi; Membangun akses media (personal branding); Meninggkatkan representasi dalam organisasi partai politik (jabatan startegis partai); Meningkatkan kesadaran perempuan melalui pendidikan; Melakukan advokasi pada pimpinan parpol; Meningkatkan kualitas perempuan; dan Melakukan pelatihan-pelatihan kepemimpinan dan demokrasi, tandasnya.

Selanjutnya penyampaian materi kedua diawali dengan rangkaian pantun oleh Dr. Umdatul Hasanah, M.Ag akademisi sekaligus penggiat gender.

Bulan merindu telah berganti
Matahari mengintai pagi
Satu abad berlalu kartini pergi
Pikirannya hidup tak pernah mati

Jalan sunyi dipagi hari
Udara nan sejuk dinikmati
Terus refleksi Pikiran Kartini
Perempuan maju membangun negeri

Sebagai sebuah catatan refleksi pemikiran Kartini, Umdatul Hasanah mengawali pemaparan diskusi dengan menyampaikan isi surat yang ditujukan oleh Kartini untuk sahabatnya Stella. “Stella apakah engakau tau apa motto hidup ku? tanya Kartini pada temannya. Motto hidupku adalah “Aku Mau” jawab Kartini. Dari sepenggal isi surat Kartini tergambar bahwa Kartini mempunyai cita-cita yang amat mulia. Kartini mau perempuan negeri ini maju, sebagai seorang pemikir Kartini merasa gelisah melihat kondisi bangsa. Kegelisahan itulah yang kemudian Kartini tuangkan dalam bentuk tulisan-tulisan suratnya yang menggugah banyak orang. Budaya literasi ini yang kemudian menjadikan pemikran Kartini abadi.

Diantara banyak para tokoh pahlawan perempuan di Indonesia, Umdatul Hasanah mengatakan bahwa Kartini menjadi salah satu tokoh pahlawan perempuan yang pemikirannya abadi karena tulisan-tulisannya dapat dibaca dan menjadi perbincangan yang dapat melintasi zaman. Budaya literasi seperti inilah yang harusnya dilakukan oleh perempuan hari ini sebagai budaya kecerdasan bangsa, pesannya. Selaras dengan ucapan filsuf yang mengemukakan bahwa cogito ergo sum (aku berfikir maka aku ada). Keberadaan kaum perempuan sudah semestinya ditunjukkan dengan suatu gerakan, misalnya menggalakkan budaya literasi dikalangan perempuan sebagai bentuk eksistensi “Perempuan Berdaya Indonesia Hebat.”

Kemudian pemikiran yang amat sangat dapat kita refeleksikan dari Kartini adalah bagaimana Kartini mengaggap bahwa perempuan modern itu adalah perempuan yang dapat mengeyam dan dekat dengan dunia pendidikan. Perempuan modern adalah perempuan yang dekat dan bersentuhan dengan peradaban, lambang kemodernan seorang perempuan tidak dilihat dari simbol penampilan yang kebarat-baratan (westernisasi) bagi Kartini modern adalah perempuan yang tercerahkan secara intelektual. Sebagaimana Kartini mengagumi dua perempuan keturunan Tionghoa yang bersekolah ke Belanda dan Ia ingin sekali berkenalan dengan dua perempuan tersebut.

Dalam ranah pribadi misalnya pernikahan Kartini, bagi banyak perempuan menikah itu adalah kepentingan buat dirinya, namun tidak untuk kartini, ruang pernikahan adalah ruang negosiasi untuk memperjuangkan kaumnya. Keinginan Kartini untuk terus memperjuangakan pendidikan dan pengajaran yang menjadi perjuangannya adalah dia meminta dibuatkan sekolah kepada suaminya, hal ini menggambarkan betapa Kartini ingin terus bergerak memajukan bangsanya lewat pendidikan. Terakhir dalam konteks keagamaan Umdatul Hasanah Mengungkapkan bahwa refleksi dari pemikiran Kartini adalah Kartini mendeklarasikan dalam setiap surat-suratnya bahwa dirinya beragama Islam. Diperiode awal Kartini muda menerima pesan-pesan Agama dalam Bahasa Arab yang sejatinya dia tidak mengerti artinya. Sebagaimana ia bercerita dengan sabahabatnya Stella, bagaimana kitab suci kami yang tidak bisa dipahami karena ditulis dalam Bahasa asli. Dari sinilah Kartini yang kemudian dekat dan bertransformasi menerima kajian-kajian kegamaan dari Kiyai Sholeh Darat, yang kemudian memunculkan ide dari Kartini untuk membumikan ajaran agama dalam konteks menerjemahkan Al-Qur’an dalam bahasa Jawa.

Diakhir kehidupan Kartini sebelum dia meninggal dia sangat dekat dengan pemikiran-pemikiran keagamaan lewat Kiyai Sholeh Darat, yang kemudian merubah pandangan atas kekaguman Kartini pada peradaban Barat, ternyata peradaban Islam jauh lebih baik daripada peradaban Barat, tutup Umdatul Hasanah.

Pemateri ketiga kemudian tidak kalah baiknya menyampaikan materi yang sedang menjadi perhatian publik hari ini, misalnya kita ketahui bahwa kasus kekerasan seksual yang terjadi di lingkungan pendidikan hari ini sempat mencoreng martabat dunia pendidikan. Dr. Masykur Wahid, M.Hum (Akademisi yang juga menjabat sebagai Sekretaris LP2M UIN SMH Banten) menyapaikan materinya dengan judul “Jaminan Bebas dari Kekerasan Seksual di Kampus: Sebuah Refleksi Peringatan Hari Kartini”.

Diawali dengan satu pertanyaan tentang bagaimana jaminan bebas dari kekerasan seksual di lingkungan kampus sebagai bentuk eksplorasi keluar dari segala bentuk kekerasan seksual yang terjadi pada kaum perempuan. Kemudian Masykur Wahid memaparkan data ada 11 ribu kasus kekerasan terhadap anak dan ternyata 58% nya adalah korban kekerasan seksual, Ia merujuk pada hasil riset yang dilakukan oleh Atiqah Nur Alami tentang perlindungan perempuan dan anak ditemukan kasus tersebut dari Tahun 2021 hingga Maret 2022.

Dari data yang dipaparkan oleh pemateri ketiga tersebut menunjukkan bahwa kekerasan seksual pun ternyata terjadi dilingkungan pendidikan, bagaimana ini terlihat menjadi sebuah paradoks ketika ketika mengingat kembali bagaimana kartini berjuang untuk membangun bangsa lewat lembaga pendidikan. Terang saja misalnya kita dihebohkan dengan beberapa penyintas yang berani berbicara dihadapan publik membongkar kedok kekerasan seksual dilingkungan pendidikan.

Dengan disahkannya UU Penghapusan Kekerasan Seksual menjadi kado terindah untuk perempuan seluruh Indonesia agar tidak ada lagi kekerasan seksual terhadap perempuan, terlebih dalam ranah penididikan. Dengan adanya payung hukum kuat ini harapannya UIN SMH Banten Juga segera melakukan bentuk preventif agar jangan sampai terjadi kasus kekerasan seksual di lingkungan UIN SMH Banten.

Kemudian diskusi dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab sebagai refleksi dari setiap materi yang disampaikan oleh para pembicara. Semua peserta antusias menyaksikan jalannya diskusi dan beberapa dari para peserta mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dipenghujung acara Kapus PSGA kembali menunjukkan komitmen sebagai salah satu lembaga yang ada di lingkungan UIN SMH Banten PSGA mengajak untuk mengawal bersama-sama UU Peghapusan Kekerasan Seksual sebagai payung hukum tertinggi, sebagai satu langkah bersama kita untuk menjaga agar jangan sampai ada kekerasan seksual masuk kedalam dunia pendidikan, sebagaimana kita merefleksikan perjuangan Kartini lewat dunia pendidikan untuk memajukan bangsa.

Materi diskusi dapat di download pada link dibawah ini

https://drive.google.com/drive/folders/1iv4QhqBnVunppco10fjEe5BBkD_X5lVa?usp=sharing

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita terbaru

PkMPP UIN SMH Banten Gelar Pelatihan Inovasi dan Pemanfaatan Perkarangan Rumah Produktif

Serang, 4 Februari 2024 – Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pengembangan Perdesaan (PkMPP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat...

Penyerahan Sertifikasi Halal Hasil Kuliah Kerja Nyata: Dorong Produk Lokal Pandeglang Go Nasional

Pandeglang, 6 Desember 2024 – Kantor Kecamatan Cadasari menjadi saksi antusiasme para pelaku usaha lokal yang menerima sertifikat halal...

Pengabdian Mahasiswa UIN SMH Banten di Desa Gunungkendeng: Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Melalui KUKERTA

Pada 2024, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata (KUKERTA)...

PSGAD Sosialisasikan Pencegahan Kekerasan Seksual di Pesantren Darul Iman, Pandeglang

Pusat Studi Gender, Anak dan Difable, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UIN Sultan Maulana Hasanuddin, melaksanakan Kegiatan Literasi Pencegahan...

PPkMPP Beri Pembekalan Peserta Kukerta Kolaborasi Internasional Thailand

  Serang, 10 Juni 2024 Bertempat di ruang rapat LP2M UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan...

PkMPP LP2M UIN SMH Banten Gelar Pelatihan Penaggulangan Kemiskinan Ektrem

Bertempat di Aula Kantor Desa Citalahab, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Perdesaan (PkMPP) menyelenggarakan...

Wajib baca

PkMPP UIN SMH Banten Gelar Pelatihan Inovasi dan Pemanfaatan Perkarangan Rumah Produktif

Serang, 4 Februari 2024 – Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat...

Penyerahan Sertifikasi Halal Hasil Kuliah Kerja Nyata: Dorong Produk Lokal Pandeglang Go Nasional

Pandeglang, 6 Desember 2024 – Kantor Kecamatan Cadasari menjadi...