Tahun 2022 LP2M menganggarkan dua penelitian afirmatif untuk hak paten. Penelitian ini diberikan kepada Jurusan Biologi dan Fisika. Penelitian Biologi dengan judul Bacterial Cellulose Dari Limbah Sayuran Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Pulp Dan Paper dikerjakan oleh Anis Uswatun Khasanah, M.Sc., Dr. Eko Wahyu Wibowo, dan Eri Sulistiati,M.Biotek; sedangkan penelitian fisika dengan judul TechnoChili: Rancang Bangun Sistem Cerdas Pengelolaan Cabai Rawit (Capsicum frutescens) Bersumber Energi Surya dikerjakan oleh Dr.Asep Saefurohman, M.Si., Muhammad Ivan Siegfried, M.Si., dan Elsi Ariani, M.Si. Diharapkan akhir 2024 para peneliti ini akan menyumbangkan masing-masing satu sertifikat hak paten.
Penelitian Biologi
Penelitian biologi akan mencari tahu efektifitas limbah sayuran sebagai substrat pembuatan Bacterial Cellulose (BC), kualitas pulp dan kertas yang dihasilkan dari BC, dan formula pembuatan BC, pulp dan paper yang optimal. Penelitian ini didasarkan kepada kenyataan bahwa sampah sayuran banyak diproduksi pasar dan rumah tangga. Dari 360 ton sampah sayuran yang dihasilkan oleh pasar dan rumah tangga di Kota Serang, sebagian besar berupa sampah sayuran.
Para peneliti menjelaskan bahwa Selulosa (Cellulose) merupakan salah satu polimer utama yang melimpah di permukaan bumi dan menjadi salah satu bahan baku utama pembuatan beberapa produk industri seperti kertas, pangan, tekstil, kesehatan, biomaterial, dan lain sebagainya. Selulosa juga menjadi salah satu sumber bahan baku berbagai industri, seperti industri pangan, kesehatan, dan industri maju lainnya.
Sebelum menjadi produk, terlebih dahulu selulosa diolah menjadi bahan setengah jadi yang dinamakan pulp. Selanjutnya, pulp diuji karakteristiknya kemudian diolah lebih lanjut menjadi kertas atau lainnya. Ketersediaan selulosa pohon sebagai salah satu bahan baku utama pembuatan kertas saat ini bergantung pada hutan tanaman, industri, dan alam yang sensitif terhadap masalah isu-isu lingkungan. Hal ini diperparah dengan laju deforestasi hutan semakin meningkat seiring dengan besarnya permintaan terhadap pulp dan produk turunannya termasuk kertas.
Penelitian Selulosa sayuran diharapkan, jelas para peneliti, dapat memberikan solusi terhadap dua hal, yaitu mengurangi ketergantuangan terhadap pohon penghasil pulp dan kedua mengurangi masalah lingkungan yang disebabkan oleh sampah.
Penelitian Fisika
Penelitian yang dilakukan oleh Dr.Asep Saefurohman, M.Si., Muhammad Ivan Siegfried, M.Si. dan Elsi Ariani, M.Si. ini untuk merancang pembuatan suatu alat instrumentasi dan model yang tepat untuk menyuburkan suatu tanaman secara efektif dan efisien. Uji coba alat ini dilakukan pada cabai rawit.
Pada peneliti menjelaskan bahwa salah satu terapan Internet of Things yang dapat diaplikasikan dengan suatu tanaman adalah monitoring keadaan tanaman. Untuk tujuan tersebut, beberapa faktor harus diperhatikan, yakni jenis tanaman, kelembaban tanah, kelembaban udara, dan kesegaran tanaman serta tingkat nutrisitas yang dimiliki oleh tanah agar tumbuhan dapat tumbuh berkembang secara efektif dan maksimal. Penelitian semacam ini sudah dilakukan sejumlah peneliti, namun Dr.Asep Saefurohman dkk., berpikir bahwa studi mengenai pemanfaatan instrumentasi IoT, parameter tumbuh yang tepat, serta deteksi penyakit awal belum dilakukan secara luas.