Selasa (30 April 2024). Bertempat di Aula Desa Banjar, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat dan Pengembangan Perdesaan (PkMPP) menyelenggarakan Pelatihan Pengolahan Produksi Pangan Diversifikasi Usaha Masyarakat Upaya Penanggulangan Stunting. Hadir dalam acara pembukaan yaitu Camat Kecamatan Banjar, Kepala Desa Banjar (Dian Budiana), Kepala Pusat PkMPP (Dr. Agus Sukirno, M.Pd), Tim Tenaga Ahli PkMPP (Eni Nuraeni, M.Si), Elly Amalia, S.Km (Narasumber), Subkoordinator (Halimi, M.Si), Pelaksana (Adlani), Penggerak PKK Kecamatan Banjar, Pejuang Posyandu Desa Banjar, dan para peserta pelatihan.
Dalam sambutannya, Agus Sukirno mengucapkan terima kasih kepada para hadirin yang memenuhi undangan PkMPP. Ini merupakan kegiatan kedua di Desa Banjar. Kegiatan pertama yaitu Pelatihan Metodologi Pemberdayaan Masyarakat dan Sertifikasi DPL Kuliah Kerja Nyata. Pelatihan ini sejalan dengan program nasional, bahwa pencegahan stunting merupakan merupakan tanggungjawab bersama. Lebih lanjut Agus Sukirno berharap agar peserta lebih terbuka pengetahuannya tentang bahaya stunting, cara pencegahan, dan memperhatikan makan dan minuman yang sehat dan bergizi agar lahir anak-anak yang berkualitas, sehat fisik dan mental.
Hal yang sama disampaikan Dian Budiana, Saya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada PPkMPP Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten yang telah menjalin Kerjasama dengan Kecamatan Banjar, sehingga dua kegiatan sudah terlaksana di sana. Dia berharap agar para peserta mengikuti kegiatan sampai selesai, dan selanjutnya apa yang disampaikan pemateri dapat dipraktekkan dalam keluarga.
Senada dengan Dian Budiana, Camat Banjar pun menyambut baik kegiatan pelatihan tersebut. “Saya menyambut baik dan mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh PkMPP UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Ini merupakan implementasi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian,” katanya. Dia berharap agar peserta mengikuti kegiatan dengan baik dan hasil dapat dipraktekkan dalam kehidupan keluarga.
Eni Nurani Tim Tenaga Ahli PkMPP menjelaskan bahwa Desa Banjar dipilih menjadi tempat pelatihan karena berdasarkan data terdapat beberapa warga yang terdampak stunting. Hal tersebut disebabkan di antaranya pemahaman terhadap makanan yang sehat dan bergizi masih kurang, kesulitan ekonomi, dan pendidikan, dan seterusnya.
Di tempat terpisah Ketua LP2M UIN SMH Banteng, Dr. Hunainah, MM menjelaskan bahwa stunting masih menjadi masalah kesehatan yang banyak ditemukan di sekitar kita. Dengan demikian pemenuhan protein hewani pada ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita harus mendapatkan perhatian. Hal tersebut dikarenakan pangan hewani mempunyai kandungan zat gizi yang lengkap, kaya protein hewani dan vitamin yang penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dia pun berharap agar peserta mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh dan dapat dipraktekkan di keluarga masing-masing pungkasnya (Tim PkMPP).