Peneliti: Ahmad Rofi Suryahadikusumah
Prevelensi permasahalan kesehatan mental pada mahasiswa kian meningkat. Mahasiswa atau individu pada usia dewasa muda merupakan golongan yang rentan dengan masalah gangguan mental dibandingkan masyarakat umum. Hal tersebut sejalan meningkatnya juga aktivitas mahasiswa dalam mencari informasi terkait kesehatan mental melalui internet dan sosial media. Seringkali mahasiswa mengakses konten-konten kesehatan mental melalui Instagram. Berdasarkan pencarian kata kunci pada aplikasi intagram, ditemukan 297.000 unggahan dengan kata kunci kesehatan mental (#Kesehatanmental). Sayangnya informasi di sosial media terkait kesehatan mental tidak selalu valid, dan memungkinkan terjadinya self-diagnose yang dilakukan mahasiswa.
Berangkat dari fenomena tersebut, peneliti mengembangkan Podcast yang dinamai “ngomongin diri” sebagai alternatif dalam edukasi dan pengembangan literasi kesehatan mental mahasiswa, khususnya di UIN Sultan Maualana Hasanuddin Banten. Podcast merupakan media yang efektif dan menarik untuk melakukan kegiatan psikoedukasi, serta mempromosikan pertumbuhan dan perubahan positif pada masyarakat.
Belakangan ini, podcast kesehatan mental mulai meningkat jumlahnya dan sekarang memunculkan berbagai macam topik, sudut pandang, dan tingkat pengalaman profesional. American Counseling Association pun mengakuti podcast sebagai sumber daya yang tepat waktu untuk meningkatkan kesadaran di antara masyarakat dan konsumen tentang manfaat yang diberikan oleh profesi konseling.
Podcast “ngomongin diri” dikembangkan berdasarkan survey kepada mahasiswa UIN Banten terkait persoalan kesehatan mental yang ingin dibahas. Umumnya mahasiswa menginginkan konten terkait mengatasi kecemasan, stress, insekuritas, dan menghadapi quarter life crisis. Podcast “ngomongin diri” dapat disimak melalui platform spotify / klik tautan Ngomongin Diri | Podcast on Spotify .
Setiap episode pada Podcast Ngomongin Diri diracik dalam format microcast. Podcast yang disusun memiliki durasi kurang lebih 10 menit, jika berupa dialog sekitar 20 – 30 menit. Namun untuk memastikan agar podcast yang dibuat lebih tepat sasaran perlu dilakukan survey khusus mengenai durasi yang paling nyaman bagi target pendengar podcast.
Sebagai media edukasi dan pengembangan literasi kesehatan mental, Podcast Ngomongin Diri berdampak kepada peningkatan dua aspek literasi kesehatan mental yaitu knowledge dan Resource. Knowledge (pengetahuan) merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi dengan benar ciri-ciri gangguan kesehatan mental, serta memiliki pengetahuan mengenai cara -cara untuk memelihara kesehatan mental dengan baik. Resource (sumber daya) berkaitan dengan kemampuan untuk meningkatkan kemampuan memelihara kesehatan mental dan manajemen diri individu.
Perubahan pengetahuan mengenai gejala kesehatan mental yang dituju pada konten podcast Ngomongin Diri antra lain sebagai berikut.
1. Memahami mental yang sehat
Pemahaman umum masyarakat mengalami gangguan mental adalah sama dengan ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Bagi generasi muda, mental yang tidak sehat ketika mereka merasakan stress dan frustasi. Melalui konten podcast, pendengar dikonstruksi pemahamannya bahwa mental yang tidak sehat atau terganggu saat seseorang mulai tidak produktif dan tidak selaras antara perilaku, pemikiran dan perasaan. Dengan demikian pendengar dapat membedakan dengan baik kondisi mental yang sehat dan terganggu.
2. Memahami kecemasan yang wajar
Pada konten ini, pendengar diberikan informasi mengenai perbedaan panic dan cemas. Terdapat kekeliruan bahwa kecemasan merupakan situasi yang harus dihindari, padahal sebaliknya. Perubahan yang diharapkan dari konten ini adalah pendengar dapat memahami sumber kecemasan yang biasa ditemui, taraf rasa cemas yang dimiliki, dan berani untuk belajar menghadapi kecemasan yang dirasakannya.
3. Memahami Stress
Stres sebenarnya sebuah istilah yang umum di kalangan masyarakat. Namun belakangan terdapat istilah “kena mental”. Kesan yang muncul dari penggunaan istilah tersebut adalah stes merupakan kondisi yang membahayakan. Pada podcast ngomongin diri pendengar diajak memahami kembali konsep stress dan distress, serta strategi coping. Pendengar pun diajak untuk memahami mekanisme umum yang dilakukan seseorang ketika menghadapi situasi stress.
4. Memahami insekuritas
Insekuritas merupakan isu yang sedang ramai dibahas oleh millenial dan generasi Z. Kekeliruan yang sering muncul adalah insekuritas dikaitkan dengan kurangnya percaya diri. Hakikatnya insekuritas bukan hanya perasaan tidak percaya pada ketidak mampuan, tapi diikuti oleh cemas, kekalutan, yang berujung pada rasa tidak aman. Podcast ngomongin diri mencoba meluruskan pemahaman tentang isekuritas, agar pendengar tidak mudah memandang diri sebagai seorang yang lemah, dan lebih resilien.
5. Memahami Quarter Life Crisis
Sama halnya dengan topik di atas, quarter life crisis pun menjadi topik yang hangat dibicarakan. Dalam episode ini bukan hnya pendengar memahami quarter life crisis, tapi juga memahami di usia 20an akan semakin banyak konflik yang dialami oleh
seseorang. Dengan memiliki pemahaman tersebut pendengar akan lebih siap memasuki usia paruh baya, dan memiliki kesadaran bahwa konflik yang terjadi adalah suatu hal yang wajar. Pendengar pun memiliki pemahaman tentang strategi resolusi konflik yang dapat dilakukan pada fase tersebut.
Kemudahan dalam untuk mengenali gejala gangguan mental, merupakan kekuatan utama podcast dalam meningkatkan literasi kesehatan mental. Selain itu minat yang tinggi terhadap topik- topik kesehatan mental menunjukkan podcast berpeluang sebagai media peningkatan literasi kesehatan mental. Pengembangan konten terus dilakukan , agar mahasiswa memiliki kesadaran akan kondisi mentalnya, dan memiliki keterampilan dasar ketika menghadapi persoalan kesehatan mental. Dengan demikian prevelensi terjadinya persoalan kesehatan mental pada mahasiswa dapat dicegah sejak dini.